Mengenal Ransomware dan Bahayanya Bagi Perusahaan, Ini Cara Mencegahnya!

Mengenal Ransomware dan Bahayanya Bagi Perusahaan, Ini Cara Mencegahnya!
image source: tomorrowsoffice.com

Dalam era digital yang semakin maju, serangan ransomware telah menjadi salah satu ancaman paling berbahaya bagi perusahaan. Ransomware adalah jenis malware yang dirancang untuk mengenkripsi data perusahaan dan meminta tebusan agar data tersebut dapat dikembalikan. Kejahatan ini telah menargetkan berbagai jenis organisasi, termasuk perusahaan kecil, menengah, hingga perusahaan multinasional.

Ransomware telah menjadi ancaman serius bagi perusahaan di seluruh dunia. Serangan ini dapat menyebabkan kerugian finansial yang besar, merusak reputasi, dan mengganggu operasional perusahaan.

Dalam artikel ini, kita akan mengenal ransomware dan bahayanya bagi perusahaan, lalu alasan kenapa ransomware mengincar perusahaan dan seperti apa langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencegahnya.

Apa itu Ransomware?

Ransomware adalah jenis malware yang dirancang untuk mengunci atau mengenkripsi data perusahaan dan meminta tebusan agar data tersebut dapat dikembalikan. Para penyerang akan memberikan instruksi kepada korban tentang bagaimana cara membayar tebusan, biasanya dalam bentuk mata uang digital seperti Bitcoin, hal ini bertujuan untuk mendapatkan kunci dekripsi dan mengembalikan data yang terenkripsi.

Cara Kerja Ransomware

Ransomware biasanya menyebar melalui email phishing yang mengandung lampiran atau dokumen berbahaya, selain itu bisa melalui situs web yang telah disusupi dan link-link download tidak jelas.

Setelah ransomware berhasil menginfeksi sistem, malware akan mulai mengenkripsi data yang ada di dalamnya. Korban akan melihat pesan tebusan yang meminta pembayaran agar data dapat dikembalikan. Setelah tebusan dibayar, para penyerang akan memberikan kunci dekripsi untuk mengembalikan akses ke data yang sudah terenkripsi.

Beberapa Contoh Serangan Ransomware Yang Sempat Menghebohkan Dunia

Terdapat beberapa serangan ransomware terkenal yang telah menginfeksi perusahaan besar di seluruh dunia. Contohnya adalah serangan WannaCry pada tahun 2017, dimana merupakan serangan cyber terbesar yang pernah terjadi di dunia.

Bagaimana tidak, tidak kurang dari 150 negara dilaporkan terkena dampak serangan Ransomware, termasuk Indonesia. Serangan ini menyebabkan kerugian finansial yang besar dan mengganggu operasional perusahaan seperti industri perbankan, otomotif dan rumah sakit.

Dan baru-baru ini yang sempat menghebohkan Indonesia, lebih tepatnya industri perbankan yaitu Bank Syariah Indonesia. BSI mengalami gangguan pada layanan ATM dan Mobile Banking nya sejak senin (8/5/2023).

Pada awalnya BSI mengklaim bahwa gangguan yang terjadi pada layanan merupakan dari maintenance rutin. Akan tetapi terkonfirmasi kembali bahwa ternyata layanan mereka terdampak akibat dari serangan Ransomware Lockbit 3.0.

Mengapa Perusahaan Menjadi Target Ransomware?

Meihat fenomena yang terjadi sebelumnya, bisa kita simpulkan beberapa alasan kenapa “perusahaan” menjadi target serangan oleh Ransomware adalah sebagai berikut:

Data Penting Perusahaan

Data perusahaan sering kali memiliki “nilai” yang cukup tinggi. Data ini dapat mencakup informasi seperti pelanggan/nasabah, strategi bisnis, atau bahkan rahasia perusahaan. Para penyerang menyadari nilai ini dan melihat peluang untuk mendapatkan keuntungan finansial dengan mengenkripsi data perusahaan.

Keuntungan Bagi Grup/Penyerang Ransomware

Grup ransomware dapat memperoleh keuntungan finansial yang cukup signifikan jika tebusan dibayarkan. Beberapa serangan ransomware yang terjadi, telah menghasilkan jutaan dolar bagi pembuat virus ini. Nah, keuntungan inilah yang akan mendorong para penyerang untuk terus mengembangkan dan meningkatkan serangan ke perusahaan-perusahaan lain. Singkatnya adalah “modal” bagi group tersebut.

Ketergantungan Pada Teknologi

Rata-rata, perusahaan saat ini sangat bergantung pada teknologi untuk menjalankan operasionalnya. Namun, dari ketergantungan ini juga akan membuka celah bagi serangan cyber yaitu ransomware.

Sistem dan jaringan yang lemah, terlebih dalam hal keamanan, dapat dimanfaatkan oleh para penyerang untuk menginfeksi perusahaan dengan jenis malware ransomware.

Lemahnya Sistem Keamanan

Beberapa perusahaan “mungkin” tidak memiliki keamanan yang kuat. Contohnya seperti perusahaan kecil yang baru berkembang dan mengabaikan pentingnya untuk selalui memperbarui dan mengupdate sistem secara teratur. Dari hal tersebut, membuat perusahaan lebih rentan terhadap serangan ransomware. Selain itu, seringkali kurangnya SDM yang memadai di bidang IT.

Bagaimana Cara Mencegah Serangan Ransomware Bagi Perusahaan?

Pernah mendengar pepatah “mencegah lebih baik daripada mengobati”? Yup pepatah tersebut nyata adanya. Mencegah ransomware lebih baik dari pada harus terinfeksi dan kehilangan data dulu. Ada beberapa tips yang cukup membantu untuk mengindari perusahaan dari serangan ransomware.

1. Membuat Kebijakan Bahwa “Keamanan” Adalah Yang Utama

Di era digital saat ini, “keamanan” adalah faktor utama yang perlu diperhatikan. Perusahaan tentu harus memiliki kebijakan keamanan yang kuat. Seperti membuat kata sandi yang kuat, dan pastikan untuk selalu mengaktifkan 2AF (Two Factor Authentication), dan “pembatasan” akses ke data sensitif.

Selain itu, yang perlu di ingat adalah memastikan bahwa kebijakan keamanan “wajib” diterapkan dan diikuti oleh semua karyawan.

2. Memperkuat SDM Dalam Bidang Keamanan Teknologi Informasi

Karyawan adalah salah satu “objek” sasaran utama dari serangan ransomware melalui email phishing, link download sembarangan dll. Oleh karena itu, penting untuk mengadakan pelatihan terhadap pegawai untuk memperkuat SDM.

Mereka perlu diberi pengetahuan tentang cara mengidentifikasi dan menghindari serangan phishing, dan tidak mendowload link sembarangan.

3. Menggunakan “Software Original”

Perusahaan harus menggunakan software atau aplikasi yang original dan jelas developernya, hal ini untuk melindungi sistem dan jaringan perusahaan. Jangan sekali-kali menggunakan software bajakan di dalam komputer perusahaan.

Terkadang pintu pembuka dari serangan ransomware adalah celah dari aplikasi bajakan tersebut.

4. Selalu Update Sistem

Pastikan untuk selalu mengupdate atau memperbaharui seluruh sistem, mulai dari sistem operasi, aplikasi-aplikasi yang digunakan, dan antivirus. Pembaruan ini memang akan memakan waktu, akan tetapi cukup untuk menjaga beberapa “celah” yang biasa digunakan penyerang untuk menginfeksi sistem.

Dengan rutin melakukan update, maka sudah pasti aplikasi-aplikasi yang terinstall akan berada dalam versi terbaru. Hal tersebut meminimalisir adanya Bug di versi sebelumnya.

5. Backup Data Secara Berkala

Melakukan backup data secara berkala merupakan hal yang sangat penting dalam mencegah kerugian yang lebih besar akibat serangan ransomware ini.

Backup data harus dilakukan secara teratur dan disimpan di tempat yang “terpisah” dari jaringan utama. Dengan memiliki salinan cadangan data, perusahaan dapat mengembalikan data dengan mudah tanpa harus membayar tebusan jika terjadi serangan.

6. Hindari Link Download Sembarangan

Seperti yang sudah saya jelaskan diatas, bahwa salah satu pintu pembuka dari serangan ransomware yaitu dari link-link download yang tidak jelas. Biasanya di situs-situs web terdapat beberapa iklan link yang menipu yang ketika diklik, akan mengarah ke link berbahaya.

Jika memiliki seorang karyawan yang hobi bertani, pastikan sudah bisa membedakan mana link asli dan link berbahaya. Jika waswas, suruh karyawan jangan menggunakan internet ke situs-situs tertentu.

Cara lain yang bisa perusahaan terapkan adalah memblokir akses ke situs-situs yang tidak jelas. Hal tersebut sudah pasti aman, karena karyawan tidak akan bisa mengakses situs-situs selain yang di bolehkan saja.

Apa Yang Harus Dilakukan Jika Sudah Terkena Serangan Ransomware?

Meskipun beberapa tips diatas sudah dilakukan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan tetap akan terinfeksi malware berjenis ransomware ini, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan saat terkena serangan ini.

1. Memblok Akses Ke Jaringan Utama

Saat kamu merasa serangan ransomware terdeteksi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membatasi akses ke jaringan utama untuk mencegah penyebaran yang lebih luas. Cara ini dapat dilakukan dengan memutuskan sambungan jaringan dari sistem yang terinfeksi dan memisahkan sistem yang terpengaruh dari jaringan utama.

2. Memisahkan Data Sensitif

Perusahaan harus memastikan bahwa data sensitif dipisahkan dan diisolasi dari sistem utama. Dengan melakukan hal tersebut, data-data yang dirasa sensitif dapat terlindungi dan resiko kehilangan data dapat di minimalisir.

3. Segera Lakukan Investigasi dan Pemulihan Data

Setelah dirasa serangan ransomware sudah teratasi, segera lakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui bagaimana serangan bisa terjadi dan mengidentifikasi celah keamanan yang mungkin ada.

Selain itu, perusahaan perlu memulihkan data dari cadangan dan memastikan bahwa sistem telah dibersihkan sepenuhnya dari malware berjenis ransomware ini.

Jika memungkinkan, carilah decryption untuk membuka kunci data yang sudah kadung terenkripsi. Beberapa jenis ransomware memiliki decryption yang sudah banyak bertebaran di internet. Gunakan lah dengan hati-hati dan ikuti petunjuknya.

Kesimpulan

Ransomware merupakan ancaman serius bagi perusahaan di seluruh dunia. Dengan mengikuti beberapa tips diatas tentu akan mengurangi risiko dari serangan ransomware dan melindungi data perusahaan.

Penting untuk di ingat bahwa jangan sekali-kali membayar tebusan kepada penyerang atau penjahat cyber, karena dengan membayar tebusan tetap tidak akan menjamin data akan dikembalikan.

Yang ada penyerang akan semakin menjadi-jadi dengan menambah tebusan ataupun sebagai modal untuk mengembangkan malware tersebut menjadi lebih berbahaya lagi.

Solusinya adalah berkonsultasi dengan pakar keamanan yang memang “ahli” dibidangnya. Selain itu, jika perlu melaporkan ke pihak berwenang untuk penanganan dan investigasi lebih lanjut.

Artikel Lain Yang Mungkin Kamu Suka?