Perbedaan Subdomain vs Subdirectory, Mana Yang Lebih Baik Untuk SEO?

Perbedaan Subdomain vs Subdirectory, Mana Yang Lebih Baik Untuk SEO?

Untuk membangun situs web yang baik, tentu memerlukan perencanaan dan strategi yang matang. Termasuk ketika migrasi ataupun melakukan perubahan besar pada website. Salah satu pertimbangan penting adalah bagaimana struktur dari situs web kamu.

Dua pertimbangan pilihan yang tersedia adalah apakah harus menggunakan subdomain atau subdirectory. Apakah keduanya perlu diterapkan, atau hanya salah satu saja? Lalu mana yang lebih baik untuk SEO?

Dalam artikel kali ini akan saya kupas tuntas perbedaan subdomain vs subdirectory, agar nantinya kamu bisa mendapat pandangan mana yang bagus untuk website kamu.

Apa Itu Subdomain?

Subdomain adalah bagian dari domain utama yang dipisahkan dengan tanda titik. Contohnya game.lesnoles.com, dimana nama potongan game adalah subdomain dari “lesnoles.com”. Subdomain tersebut dapat digunakan untuk konten-konten khusus game.

Contoh lainnya adalah forum.lesnoles.com, merupakan subdomain dari lesnoles.com yang berisi konten khusus forum.

Subdomain biasanya memiliki CMS, template, isi konten, struktur dan SEO yang berbeda dari domain utama. Subdomain dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti layanan blog, forum, toko online, dan lain-lain.

Jadi subdomain dapat digunakan ketika kamu ingin membuat atau membedakan konten terpisah yang “khusus” pada website.

Sudah mengerti? kita lanjut ke Subdirectory.

Apa Itu Subdirectory?

Subdirectory, atau dikenal pula sebagai subfolder, adalah bagian penting dalam struktur website, dimana dibuat di dalam direktori utama website. Fungsinya bagaikan lemari dalam sebuah rumah, membantu kamu mengorganisir konten website dengan rapi dan mudah diakses.

Subdirectory dibuat dengan menambahkan nama folder setelah nama domain utama yang dipisahkan dengan tanda slash / garis miring.

Sederhananya, Subdirectory adalah folder di dalam domain utama. Contohnya, lesnoles.com/game, nama game adalah subdirectory dari “lesnoles.com”. Subdirectory tersebut berisi konten khusus game.

Contoh lainnya:

www.contoh.com/blog
www.contoh.com/produk

Subdirectory dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti mengkategorikan konten situs web atau hosting file statis.

Perbedaan Utama Antara Subdomain dan Subdirectory

1. Struktur URL

Subdomain memiliki struktur URL yang terpisah dari domain utama (root domain) sedangkan Subdirectory terletak di dalam struktur direktori URL domain utama.

2. SEO

Subdomain memiliki otoritas SEO yang terpisah dari domain utama. Dalam hasil pencarian di SERP, subdomain dianggap sebagai website yang berbeda atau terpisah.

Jadi, ketika website dengan domain utama sudah memiliki SEO yang cukup bagus, hal tersebut tidak akan berpengaruh terhadap subdomain. Jadi kamu perlu mengoptimalkan SEO dari awal lagi untuk subdomain.

Sedangkan Subdirectory tetap akan mewarisi authority SEO dari domain utama. Search engine menilai subdirectory masih merupakan bagian dari domain utama.

3. Hosting

Subdomain dapat dihosting di server yang sama ataupun server berbeda dari domain utama. Sedangkan Subdirectory sudah pasti berada di server yang sama dengan domain utama.

4. Keamanan

Subdomain memiliki kerentanan keamanan yang berbeda dari domain utama, karena memang merupakan bagian terpisah dari domain utama. Sedangkan Subdirectory memiliki keamanan yang sama (diturunkan) dari domain utama.

Subdomain vs. Subdirectory: Mana yang Lebih Baik untuk SEO?

Perbedaan Subdomain vs Subdirectory, Mana Yang Lebih Baik Untuk SEO?

Secara umum, Subdirectory lebih baik untuk SEO daripada Subdomain. Hal ini karena subdirectory mewarisi ranking SEO dari domain utama, sedangkan subdomain tidak, dan dianggap sebagai website terpisah oleh mesin pencari.

Akan tetapi, karena mesin pencari melihat subdomain sebagai situs terpisah, bisa saja ranking dari subdomain tersebut lebih baik dari domain utama. Entah itu karena optimasi yang lebih baik atau faktor-faktor lainnya.

Selain itu, trafik yang datang ke subdomain tidak akan dihitung sebagai trafik di domain utama, sedangkan subdirectory sudah jelas trafik akan dihitung sebagai trafik domain utama.

Alasan Subdomain Lebih Baik dari Subdirectory

  • Subdomain cocok bagi kamu yang ingin membuat situs web yang benar-benar terpisah dari domain utama.
  • Subdomain Cocok bagi kamu yang ingin menggunakan platform hosting yang berbeda.
  • Subdomain cocok bagi kamu yang ingin lebih mudah untuk mengorganisir file, tracking situs, dll.
  • Subdomain dapat membantu kamu menargetkan kata kunci yang berbeda.
  • Sangat membantu ketika kamu mempunyai situs besar yang memiliki jenis konten yang banyak dan berbeda, contoh situs-situs media besar seperti detik.com dan tribunnews.com yang memiliki banyak subdomain (health.detik.com, jatim.tribunnews.com, dll).

Alasan Subdirectory Lebih Baik dari Subdomain

  • Subdirectory mempunyai ranking SEO yang sama dengan domain utama. Hal tersebut tidak akan membuat kamu pusing menerapkan strategi SEO dari awal lagi. Subdirectory akan berjalan mengikuti domain utama.
  • Lebih hemat biaya karena masih bagian dari domain utama.
  • Mendapat ranking authority yang sama dengan domain utama. Dampaknya, posisi rangking di hasil pencarian akan bagus mengikuti domain utama.

Akhir Kata

Subdomain dan Subdirectory adalah dua cara berbeda untuk membangun struktur situs web. Subdirectory umumnya lebih baik untuk SEO, akan tetapi subdomain mungkin lebih baik dalam beberapa situasi seperti yang saya sebutkan diatas.

Pilih opsi yang paling sesuai dengan kebutuhan kamu. Pertimbangkan tujuan kamu dalam membuat website.

Jika kamu hanya sekedar hobi menulis dengan konten yang tidak terlalu banyak, dan tidak ingin pusing memikirkan setingan-setingan hosting dan SEO lagi, Subdirectory adalah pilihan yang baik.

Akan tetapi jika kamu adalah seorang yang mahir dalam bidang web dan berencana membangun situs besar dengan segala macam jenis dan kategori konten, subdomain adalah pilihan yang tepat.

Artikel Lain Yang Mungkin Kamu Suka?