Apa Itu DNS? Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya
Teknologi Web

Apa Itu DNS? Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya

Bagi kamu yang sering ber internetan tentu menuliskan alamat untuk mengakses sebuah website. Hampir semua aktivitas, mulai dari komunikasi, pendidikan, hingga bisnis, bergantung pada akses internet.

Dibalik semua itu ada sebuah sistem yang menerjemahkan alamat website tersebut agar bisa diakses oleh perangkat (pc, laptop, ponsel, dll). Sistem tersebut adalah DNS (Domain Name System).

Banyak orang mungkin sering mendengar istilah DNS, tetapi tidak sepenuhnya memahami bagaimana fungsinya dalam menunjang kelancaran akses internet.

Dalam artikel berikut akan dijelaskan secara lengkap apa itu DNS, fungsi serta cara kerjanya.

Pengertian DNS (Domain Name System)

DNS atau Domain Name System adalah sistem yang berfungsi untuk menerjemahkan atau mengubah nama domain (misalnya www.google.com, facebook.com) menjadi alamat IP yang dapat dipahami oleh komputer.

Pengertian Internet of Things (IoT) Lengkap

Komputer tidak mengenali nama, melainkan deretan angka yang disebut alamat IP ( misal 192.168.1.1). Oleh karena itu, DNS dibuat sebagai penghubung agar lebih mudah mengingat nama domain, karena komputer yang hanya mengenali angka.

Sederhananya, DNS dapat kita analogikan seperti kontak telepon. Jika kita ingin menghubungi seseorang, kita cukup mencari namanya di buku telepon (bukan nomornya) untuk mendapatkan nomor yang sesuai. Demikian juga, ketika kita mengetik nama domain di browser, DNS akan mencari alamat IP nya agar kita dapat terhubung ke website yang dituju.

Tanpa DNS, setiap kali kita ingin membuka sebuah website, kita harus mengingat angka IP yang panjang, seperti 142.250.183.78. Tentu bisa seribet apa jika tidak ada DNS hehehe.

Jadi dengan DNS kamu cukup mengetikkan nama domain saja tanpa harus mengingat alamat IP.

Sejarah Singkat DNS

Sebelum adanya DNS, sistem internet menggunakan sebuah file bernama hosts.txt yang berisi daftar alamat IP beserta nama domainnya. Namun, seiring berkembangnya internet, daftar tersebut semakin besar dan sulit dikelola.

Perbedaan MB (Megabyte) dengan Mb (Megabit) Dalam Kecepatan Internet

Untuk mengatasi hal tersebut, pada tahun 1983 Paul Mockapetris memperkenalkan sistem DNS. Sistem ini dapat memproses pencarian alamat IP menjadi lebih cepat, terdistribusi, dan dapat diakses oleh banyak pengguna secara bersamaan.

Cara Kerja DNS

  1. User mengetikkan nama domain pada browser.
  2. Browser akan mengirim permintaan ke DNS resolver untuk mencari alamat IP dari domain tersebut.
  3. Resolver meneruskan permintaan ke server tingkat atas (root), mulai dari root server hingga authoritative server.
  4. Setelah alamat IP ditemukan, resolver mengirimkannya kembali ke browser.
  5. Browser kemudian menggunakan alamat IP tersebut untuk mengakses website yang dimaksud.
  6. Website akan ditampilkan kepada pengunjung.

Dengan mekanisme ini, proses pencarian alamat website dapat berlangsung hanya dalam hitungan detik.

Komponen DNS

Dalam sistem DNS, terdapat beberapa komponen, yaitu:

  1. Domain Name: Nama yang kita ketik, seperti facebook.com, ngetekno.com.
  2. DNS Resolver: Server yang bertugas mencari alamat IP untuk pengguna.
  3. Root Server: Server utama yang menjadi titik awal pencarian domain.
  4. Authoritative Server: Server yang menyimpan informasi lengkap tentang suatu domain.

Proses pencarian alamat IP oleh DNS disebut dengan resolusi DNS, yang dapat dilakukan dengan dua cara:

  1. Recursive Query: Resolver mencari secara lengkap hingga menemukan alamat IP.
  2. Iterative Query: Resolver hanya memberikan rujukan server lain hingga alamat IP ditemukan.

Selain itu, hasil pencarian DNS juga biasanya disimpan dalam DNS Cache untuk mempercepat akses berikutnya.

Apa itu Nanometer “nm” Pada Chipset HP?

Jenis-Jenis DNS Record

DNS menyimpan berbagai macam catatan (record) dengan fungsi yang berbeda-beda, di antaranya:

  1. A Record: Menghubungkan domain ke alamat IP versi IPv4.
  2. AAAA Record: Sama seperti A Record, tetapi untuk alamat IPv6.
  3. CNAME Record: Digunakan sebagai alias dari domain lain.
  4. MX Record: Menentukan server yang bertugas menerima email.
  5. TXT Record: Berisi informasi tambahan, sering dipakai untuk keperluan verifikasi.

Fungsi Lain DNS

Selain sebagai penerjemah nama domain ke alamat IP, DNS juga memiliki fungsi penting lainnya, antara lain:

  1. Mempermudah akses website dengan penggunaan nama domain yang sederhana.
  2. Menjaga jaringan tetap stabil agar tetap dapat melayani miliaran permintaan pengguna di seluruh dunia.
  3. Mendukung komunikasi antar server, khususnya pada layanan email dan aplikasi berbasis jaringan.

Masalah Yang Seringkali Terjadi Pada DNS

  1. DNS Error, ketika browser tidak dapat menemukan alamat IP.
  2. Propagasi DNS yang lambat, biasanya saat domain baru dipasang atau diperbarui.
  3. DNS Hijacking, yaitu serangan yang mengarahkan pengguna ke server palsu.

DNS juga dapat di bajak oleh peretas. Dari itu dibuatlah teknologi keamanan untuk DNS yaitu DNSSEC (Domain Name System Security Extensions) yang memastikan data DNS asli dan tidak dimodifikasi, dan DNS over HTTPS (DoH) dan DNS over TLS (DoT) yang mengenkripsi permintaan DNS agar tidak mudah disadap.

Akhir Kata

Dengan adanya DNS, kita dapat mengakses berbagai situs hanya dengan mengetik nama domain, tanpa harus mengingat alamat IP yang rumit.

DNS terdiri dari 2 tipe yaitu Publik dan Privat. DNS Publik merupakan layanan DNS gratis yang disediakan oleh pihak ketiga, contohnya Google DNS (8.8.8.8) atau Cloudflare (1.1.1.1).  Sedangkan DNS Privat adalah Layanan DNS yang dikelola secara mandiri, umumnya digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan keamanan dan kontrol jaringan.

Demikian penjelasan mengenai apa itu DNS, semoga bermanfaat:)

Artikel Terkait