Pengertian Internet of Things (IoT) Lengkap
Teknologi

Pengertian Internet of Things (IoT) Lengkap

Saat ini, teknologi berkembang sangat cepat, sampai kita sering tidak menyadari bahwa hal-hal sederhana di sekitar ternyata sudah bekerja dengan bantuan sistem. Misalnya, lampu rumah yang bisa nyala otomatis lewat aplikasi, jam tangan yang bisa mengukur detak jantung, atau mobil yang bisa memberi tahu lokasi macet di jalan.

Semua hal tersebut adalah bagian dari Internet of Things (IoT), sebuah teknologi yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dengan kehidupan sehari-hari.

Apa Itu Internet of Things (IoT)?

Sederhananya, IoT atau Internet of Things  adalah sebuah konsep di mana benda-benda fisik dapat terhubung dengan internet, sehingga bisa mengumpulkan, mengirim dan menerima data. Seperti contoh kulkas yang bisa mengingatkan stok makanan habis, atau jam tangan yang bisa memberi notifikasi kesehatan kepada dokter. Itulah konsep dari IoT, yaitu benda-benda menjadi “pintar” karena terkoneksi dengan jaringan internet.

Cara Kerja IoT

Cara kerja IoT mirip dengan smartphone yang memiliki sensor, terkoneksi internet, dan bisa mengirim data. Bedanya, IoT melibatkan lebih banyak perangkat yang lebih luas.

Komponen utamanya meliputi perangkat atau sensor yang bertugas mengumpulkan data dari lingkungan, konektivitas yang menghubungkan perangkat ke internet, platform atau cloud sebagai tempat penyimpanan dan pengelolaan data, serta aplikasi atau interface yang memungkinkan user berinteraksi dengan data.

Apa Itu DNS? Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya

Biasanya perangkat IoT terhubung lewat WiFi, Bluetooth, Zigbee, atau jaringan seluler seperti 4G dan 5G. Setelah terhubung, data dikirim ke cloud, diproses, dan hasilnya ditampilkan dalam bentuk informasi yang mudah dipahami user.

Contoh Penerapan IoT Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Penerapan IoT dalam kehidupan sehari-hari sudah dapat ditemui di berbagai bidang. Seperti di dalam Smart Home (rumah pintar), ada lampu, AC, CCTV, hingga kulkas bisa dikendalikan dari smartphone dengan bantuan Google Home atau Alexa.

Dalam konsep Smart City, lampu jalan bisa menyala otomatis saat gelap, sensor parkir membantu pengendara, dan sistem pengelolaan sampah lebih efisien.

Di bidang kesehatan, jam tangan mampu memantau detak jantung, tekanan darah, bahkan memberi peringatan dini jika ada gejala berbahaya.

Pada sektor transportasi, mobil modern dilengkapi GPS, sensor jalan, bahkan ada yang mampu menyetir sendiri.

Perbedaan MB (Megabyte) dengan Mb (Megabit) Dalam Kecepatan Internet

Di industri, mesin pabrik bisa memberikan data secara real-time sehingga kerusakan dapat dicegah lebih awal.

Manfaat IoT Bagi Kehidupan

Bagi individu, IoT menghadirkan kemudahan dan efisiensi dalam berkehidupan. Semua perangkat dapat dikontrol hanya dengan smartphone atau perintah suara. Meningkatkan rasa aman dan nyaman karena CCTV mampu memantau rumah dari jauh sekaligus mengirim notifikasi jika ada hal-hal yang tidak inginkan.

Dalam dunia bisnis, IoT mendukung efisiensi operasional dengan mengurangi biaya berkat pemantauan aset dan mesin secara real-time. Data yang terkumpul juga bisa dianalisis untuk mengambil keputusan strategis dan memprediksi tren pasar. Selain itu, IoT dapat meningkatkan pengalaman konsumen melalui layanan yang lebih personal sesuai kebutuhan.

Dan terakhir manfaat IoT untuk pemerintah yaitu mengelola kota lebih baik. Melalui konsep smart governance, sistem seperti e-parking, pemantauan lalu lintas, dan pengelolaan smart city mampu mengurangi kemacetan serta polusi.

Di Indonesia, IoT sudah diterapkan di berbagai bidang. Layanan transportasi seperti Gojek dan Grab memanfaatkan IoT untuk melacak lokasi dan meningkatkan layanan. Di pertanian, sensor tanah membantu petani memantau kondisi lahan agar panen lebih optimal. Beberapa kota besar seperti Jakarta dan Bandung juga sudah mencoba menerapkan konsep smart city.

Apa itu Nanometer “nm” Pada Chipset HP?

Keamanan IoT, Apakah Aman atau Justru Berbahaya?

Internet of Things memang membawa banyak manfaat, mulai dari mempermudah pekerjaan sehari-hari, menghemat waktu, sampai meningkatkan efisiensi di berbagai bidang.

Namun, di balik  itu semua, ada hal penting yang harus diperhatikan, yaitu keamanan. Karena cara kerja IoT selalu berhubungan dengan data, mulai dari mengumpulkan, menyimpan, hingga mengirimkannya melalui internet, nah risiko kebocoran atau penyalahgunaan data bisa saja terjadi jika perangkat tidak dilindungi dengan baik.

Risiko keamanan yang paling umum dan banyak terjadi adalah peretasan. Misalnya, kamera CCTV atau smart lock bisa diretas untuk memata-matai aktivitas di rumah. Ada juga ancaman kebocoran data pribadi yang bisa mengungkap informasi sensitif seperti lokasi, aktivitas harian, bahkan kebiasaan user.

Selain itu, perangkat IoT yang keamanannya lemah sering dijadikan sasaran untuk disusupi malware atau dijadikan bagian dari botnet, yaitu jaringan perangkat yang dikendalikan hacker untuk melancarkan serangan siber besar-besaran. Yang menarik, isu privasi seperti smart speaker yang selalu mendengarkan suara di sekitar dan bisa saja disalahgunakan.

Lalu, apakah IoT berbahaya? Jawabannya bisa iya, bisa tidak. IoT tidak berbahaya jika perangkat yang digunakan memiliki sistem keamanan yang kuat, user harus rajin melakukan pembaruan software, dan jaringan internet yang dipakai juga aman.

Sebaliknya, IoT bisa menjadi berbahaya jika perangkat dibiarkan begitu saja tanpa pengamanan tambahan, terutama jika perangkat tersebut berhubungan langsung dengan data pribadi atau sistem keamanan rumah.

Untuk mengurangi risiko, perlu perlu lebih bijak dalam penggunaan perangkat IoT. Salah satunya adalah mengganti kata sandi default dengan kata sandi yang lebih kuat, selalu melakukan update software ketika tersedia, dan menghubungkan perangkat hanya ke jaringan WiFi yang terpercaya.

Demikian penjelasan mengenai pengertian Internet of Things (IoT), semoga bermanfaat:)

Artikel Terkait