Format gambar adalah cara komputer menyimpan informasi visual dalam bentuk file digital. Bedanya, tiap format punya cara kompresi dan penyimpanan yang berbeda.
Kalau diibaratkan, gambar itu seperti makanan, sedangkan formatnya adalah wadahnya. Ada yang pakai plastik (ringan tapi gampang kusut), ada yang pakai kotak (kuat tapi besar), dan ada juga yang pakai kemasan modern (lebih canggih dan efisien).
Kalau kamu sering mengunggah foto ke media sosial, membuat desain, atau mengelola website, pasti pernah bingung harus menyimpan atau mengunggah gambar dalam format JPG, PNG, atau WebP. Tiga format ini memang populer, tapi masing-masing punya fungsi dan keunggulan sendiri.
Perbedaan Format Gambar JPG, PNG dan WebP
1. JPG
JPG (atau sering juga disebut JPEG) adalah singkatan dari Joint Photographic Experts Group, yaitu format file gambar digital yang paling umum digunakan.
JPG menggunakan kompresi lossy (kualitas gambar berkurang) yang berarti beberapa data gambar akan dihilangkan secara permanen untuk mengurangi ukuran file.
Meskipun dapat menurunkan kualitas gambar, ukurannya yang kecil menjadikannya cocok untuk foto dan gambar dengan banyak warna.
Kelebihannya adalah karena kompresi lossy, file JPG bisa menjadi sangat kecil tanpa terlalu banyak mengurangi kualitas gambar yang kompleks seperti foto pemandangan, wajah, atau objek lain. Hal tersebut membuat JPG menjadi pilihan utama di kamera digital dan media sosial.
Kekurangannya adalah kualitasnya akan menurun setiap kali kamu mengedit dan menyimpannya ulang. Selain itu, JPG tidak bisa mendukung background transparan, jadi latar belakangnya akan selalu solid (biasanya putih atau hitam).
2. PNG
PNG (Portable Network Graphics) muncul sebagai alternatif GIF. Tujuannya untuk membuat gambar dengan kualitas tinggi tanpa mengurangi kualitas alias tetap.
PNG merupakan format yang dibuat untuk mengatasi kekurangan dari JPG. Format ini menggunakan kompresi lossless, yang artinya tidak ada data gambar (pixel) yang dibuang.
Kelebihan PNG adalah gambar tajam meskipun di edit bekali-kali, mendukung backrground transparan yang cocok gambar logo, ilustrasi yang tidak mempunyai objek yang banyak.
Kekurangannya adalah ukuran sedikit lebih besar dari JPG, sehingga sedikit banyak akan memakan ruang memori yang lebih besar dibanding JPG. Selain itu tidak cocok untuk foto atau gambar yang memiliki banyak objek.
3. WebP
WebP adalah format gambar jaman now yang dikembangkan oleh Google. Format ini dibuat untuk menggabungkan kelebihan JPG dan PNG sekaligus.
WebP bisa menggunakan kompresi lossy maupun lossless. Artinya, bisa sekecil JPG tetapi tetap mendukung background transparan seperti PNG.
Kelebihan WebP menggunakan kualitas yang sama dengan JPG atau PNG, tapi dengan ukuran file yang jauh lebih kecil. Sebuah gambar WebP lossy bisa 25-34% lebih kecil dari JPG dengan kualitas yang sama. Sementara itu, WebP lossless bisa 26% lebih kecil dari PNG. WebP juga mendukung transparansi dan bahkan animasi (seperti GIF).
Kekurangan WebP adalah tidak semua platform atau software mendukung format tersebut.
Kapan Sebaiknya Menggunakan JPG, PNG, atau WebP?
Gunakan JPG ketika kamu ingin menyimpan foto liburan atau upload gambar ke media sosial, email, dll, JPG adalah pilihan karena file-nya kecil dan cepat dimuat.
Gunakan PNG kalau kamu bikin logo, atau desain grafis yang butuh detail tajam dan transparan.
Gunakan WebP ketika kamu mengelola website atau blog, dan ingin gambar yang ringan dengan kualitas tinggi gunakan WebP biar loading lebih cepat dan SEO lebih bagus.
Kesimpulan
Jadi, setiap format mempunyai karakteristik dan tempatnya masing-masing. JPG bagus untuk foto, PNG cocok untuk grafis dan logo, sedangkan WebP jadi pilihan untuk website karena ringan tapi tetap berkualitas.
Pilihlah format sesuai kebutuhan, apakah itu untuk ukuran kecil, kualitas tinggi, atau fitur background transparan?


