Alasan Perusahaan Beralih ke VMware Cloud untuk Skalabilitas Tinggi

Alasan Perusahaan Beralih ke VMware Cloud untuk Skalabilitas Tinggi

Banyak perusahaan saat ini bergeser ke arah arsitektur yang lebih fleksibel dan skalabel. Dalam proses ini, virtualisasi dan komputasi awan memainkan peran kunci. Salah satu platform yang sering digunakan dalam konteks ini adalah VMware, yang dikenal luas sebagai penyedia solusi virtualisasi kelas enterprise.

Peralihan ke cloud bukan hanya tentang migrasi VMware secara teknis, tetapi juga menyangkut efisiensi operasional dan pengendalian biaya. Di sinilah pilihan platform menjadi krusial, terutama ketika muncul alternatif yang mampu menawarkan fungsi serupa dengan struktur yang lebih sederhana dan biaya lebih terukur.

VMware Adalah Platform Virtualisasi dan Cloud

VMware merupakan penyedia solusi perangkat lunak yang memungkinkan satu server fisik menjalankan banyak sistem operasi secara terisolasi melalui mesin virtual. Teknologi ini menjadi dasar bagi banyak sistem TI modern yang mengedepankan efisiensi, konsolidasi sumber daya, dan pengelolaan terpusat.

VMware berkembang dari sekadar alat virtualisasi menjadi platform yang mencakup penyimpanan, jaringan, keamanan, dan cloud. Beberapa produk terkenalnya mencakup ESXi sebagai hypervisor, vSphere untuk manajemen virtualisasi, serta NSX untuk jaringan virtual.

Bagaimana VMware Bekerja?

VMware bekerja dengan cara menciptakan lapisan virtualisasi di atas perangkat keras fisik. Hypervisor seperti ESXi memungkinkan sistem operasi dan aplikasi berjalan dalam lingkungan virtual yang terisolasi. Setiap mesin virtual memiliki sumber daya tersendiri yang dialokasikan dari perangkat keras fisik di bawahnya.

7 Kelebihan ASUS Zenbook UX3407QA sebagai Ultrabook Premium dengan Desain Minimalis

Proses ini memungkinkan fleksibilitas tinggi: satu server bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan tanpa harus membeli perangkat tambahan. VMware juga menyediakan alat untuk mengelola siklus hidup mesin virtual, melakukan migrasi antar host, serta mengatur jaringan dan penyimpanan virtual secara terpusat.

Mengapa Perusahaan Mencari Alternatif?

Meski andal dan terbukti digunakan di banyak organisasi besar, penggunaan VMware tidak lepas dari tantangan. Beberapa isu yang muncul antara lain model lisensi yang kompleks, ketergantungan pada lisensi langganan, serta biaya operasional yang terus meningkat. Hal ini mendorong banyak organisasi mencari solusi yang lebih fleksibel dan efisien.

Sangfor Sebagai Pengganti VMware yang Ideal

Salah satu alternatif yang mulai banyak dilirik adalah Sangfor HCI (Hyper-Converged Infrastructure). Platform ini menawarkan pendekatan terintegrasi yang mencakup virtualisasi, penyimpanan, jaringan, dan keamanan dalam satu sistem.

Pilihan Lisensi Lebih Fleksibel

Sangfor menawarkan dua opsi lisensi: langganan dan permanen. Ini memberi ruang bagi organisasi untuk menyesuaikan skema investasi sesuai kebutuhan dan kebijakan internal.

Alternatif dengan Biaya Lebih Terkendali

Dibandingkan beberapa solusi sejenis, Sangfor hadir sebagai opsi dengan struktur biaya yang lebih sederhana. Fitur yang disediakan tetap mencakup kebutuhan inti tanpa harus menambah banyak komponen tambahan.

Mengenal MimosaTree: ClickUp Consultant Profesional untuk Implementasi dan Optimasi ClickUp di Indonesia
Dukungan Teknis dengan Akses yang Lebih Dekat

Sangfor memiliki kehadiran operasional di berbagai wilayah, sehingga layanan bantuan teknis bisa diakses lebih cepat. Hal ini mengurangi ketergantungan pada dukungan luar negeri yang kadang tidak responsif.

Transisi ke Sistem Terintegrasi

Selain virtualisasi server, Sangfor mendukung infrastruktur hyperconverged. Artinya, fungsi penyimpanan, jaringan, dan keamanan bisa dikelola dalam satu platform, yang membuat sistem lebih sederhana untuk dioperasikan.

Perbandingan Detail Produk Sangfor vs VMware

Hypervisor

Sangfor menggunakan aSV, dengan fitur enterprise yang setara dengan vSphere Enterprise Plus. Di sisi lain, VMware menyediakan vSphere dalam edisi Standard atau Enterprise Plus, dengan perbedaan signifikan dari sisi harga dan fitur.

Jaringan

Sangfor hadir dengan aNet, fitur jaringan visual yang terintegrasi langsung dalam platform dan mudah digunakan. Sedangkan VMware menawarkan NSX, yang kuat namun memerlukan lisensi tambahan dan keahlian khusus.

Penyimpanan

Sangfor menggunakan aSAN, sistem penyimpanan terdistribusi yang sudah terintegrasi. Di sisi lain, VMware mengandalkan vSAN yang merupakan add-on dan membutuhkan lisensi tambahan.

2023 Best Way to Control PC from Phone [iOS & Android]
Keamanan

Sangfor menyertakan berbagai fitur keamanan secara bawaan, termasuk firewall generasi terbaru (NGFW), WAF, sistem deteksi ancaman, hingga load balancer. Sebaliknya, pada VMware, fitur keamanan sering kali mengandalkan perangkat pihak ketiga.

Lisensi

Sangfor memberikan opsi fleksibel, bisa perpetual atau berlangganan. Sementara itu, VMware kini cenderung ke model subscription-only yang secara total biaya bisa lebih tinggi.

Kemampuan Cloud

Sangfor mendukung integrasi dengan Sangfor Cloud dan siap digunakan dalam skenario hybrid. VMware memang memiliki ekosistem multi-cloud yang luas, namun biaya dan kompleksitas pengelolaannya bisa menjadi pertimbangan tersendiri.

Migrasi ke cloud bukan hanya soal memindahkan infrastruktur, tetapi juga memilih sistem yang memberi kendali lebih besar, biaya yang lebih terukur, dan kemampuan teknis yang setara.

Sangfor hadir sebagai alternatif yang tidak hanya menawarkan pengganti untuk VMware, tetapi juga pendekatan infrastruktur yang lebih terintegrasi dan mudah dikelola. Untuk organisasi yang tengah mengevaluasi arah transformasi digitalnya, mempertimbangkan Sangfor sebagai opsi pengganti bisa menjadi langkah yang relevan.