Mengenal Fenomena “Tech Winter” Yang Bikin Was-Was Industri Teknologi

Tech Winter

Di tengah gempuran inovasi dan kemajuan teknologi yang pesat, semua itu tak luput dari “periode kelam”. Istilah “Tech Winter” muncul untuk menggambarkan situasi di mana industri teknologi mengalami stagnasi, bahkan kemunduran.

Kilas balik sekitar dua tahun yang lalu (Covid-19) dimana di Indonesia terjadi PHK besar-besaran. Yang lebih memprihatinkan lagi adalah banyak perusahaan satu persatu yang menyatakan gulung tikar (kebangkrutan).

Tech Winter, secara harfiah, berarti “musim dingin teknologi”. Istilah tersebut merujuk pada periode di mana terjadi penurunan signifikan dalam aktivitas bisnis dan investasi di sektor teknologi.

Fenomena ini ditandai dengan berbagai indikator, seperti penurunan investor, penurunan valuasi, PHK, dan penutupan startup.

Tech Winter tidak hanya berdampak pada perusahaan saja, melainkan semua karyawan yang bekerja.

Penyebab Tech Winter

Tech Winter dapat dipicu oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Salah satu nya adalah:

Gelembung Ekonomi

Ketika pasar saham mengalami gelembung, investor cenderung menanamkan modalnya di sektor teknologi secara berlebihan. Hal ini menyebabkan inflasi nilai startup yang tidak realistis. Ketika gelembung pecah, nilai startup anjlok dan memicu Tech Winter.

Keadaan Ekonomi Makro

Kondisi ekonomi makro yang tidak stabil, seperti inflasi tinggi, suku bunga tinggi, atau resesi, dapat membuat investor enggan berinvestasi di sektor teknologi yang dianggap berisiko tinggi.

Kurangnya Inovasi

Jika industri teknologi stagnan alias itu-itu aja dan tidak menghasilkan inovasi baru yang menarik, investor akan kehilangan minat dan pendanaan pun berkurang.

Persaingan Yang Ketat

Persaingan yang semakin ketat di antara startup dapat menyebabkan profitabilitas menurun dan menghambat pertumbuhan.

Apa Dampak Tech Winter?

Banyak dampak dari tech winter, tidak hanya bagi perusahaan saja, banyak pihak akan dirugikan dengan adanya tech winter ini seperti karyawan dan investor.

1. Startup/Perusahaan

Startup menjadi pihak yang paling terkena dampak, dengan risiko kebangkrutan yang tinggi. PHK massal dan kesulitan mendapatkan pendanaan menjadi momok yang paling menakutkan.

2. Karyawan

Karyawan di industri teknologi, terutama di startup, berisiko kehilangan pekerjaan. Hal ini dapat berakibat pada pengangguran dan penurunan daya beli masyarakat.

3. Investor

Investor yang menanamkan modal di startup berisiko mengalami kerugian besar jika startup tersebut bangkrut.

4. Ekonomi Secara Keseluruhan

Tech Winter dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, terutama jika sektor teknologi merupakan salah satu sektor utama penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB).

Langkah Antisipasi

Setelah melihat penyebabnya, sudah pasti untuk mengantisipasi semua kemungkinannya. Salah satu caranya adalah dengan me manage keuangan dengan baik, memaksimalkan unique value proposition, terus berinovasi dan penguatan kolaborasi, baik itu dengan investor ataupun dengan start up lain.

Terakhir, tentunya harus ada peran pemerintah, dalam hal ini adalah dengan memberikan dukungan dan stimulus bagi industri teknologi, seperti keringanan pajak ataupun subsidi.

Artikel Lain Yang Mungkin Kamu Suka?